Judul: Semangat
Diantara meja-meja di kantor haru, Meja kak Tor lah yang terlihat paling sibuk
“Tor, editing naskah yang minggu kemarin udah selesai?” aku mengalihkan pandanganku dari naskah yang sedang kubaca lalu menggelengkan kepalaku “jangan lupa lho ya, dua hari lagi deadline” aku mengangguk dan mencoba tersenyum kepada manajer ku dan berjanji dalam hati akan menyelesaikannya malam ini
Aku kembali membaca naskah di tanganku sembari memberi tanda terhadap bagian-bagian yang perlu diubah.
“Tor, bisa ke mejaku sebentar? Perlu ide dan saran buat cover novel baru”
Berat rasanya meninggalkan tempatku yang sudah terlanjur ‘nyaman’, namun tanpa berbasa-basi aku melangkah menuju meja sang designer, sebut saja bunga
“bukannya kemarin udah final mau pilih cover yang itu bung?”
“iya, tapi kata si admin yang milih sedikit”
“harusnya gak usah di post di facebook, langsung cetak aja itu cover” candaku nakal
“yee... kalo banyak yang protes kita juga yang susah”
Tak lama kemudian kami sibuk mendiskusikan cover yang cocok untuk novel terbaru yang akan diterbitkan Haru, aku kembali ke meja ku saat ku tahu kak bunga tak lagi membutuhkan bantuanku.
Ku ambil naskah yang sedang ku edit dari meja, aku menghela nafas panjang. ‘Naskah nya tebal ya ternyata, kapan selesainya ini’ gumamku dalam hati
Ingin rasanya kupinjam alat doraemon yang bisa membaca naskah ini dalam waktu yang singkat, ku garuk rambutku yang tidak terasa gatal, berharap bisa menghilangkan sedikit stress yang menimpaku
“kenapa? Perlu dibantu? Jangan stress atuh kak Tor” dengan cengiran khasnya admin bertanya kepadaku, aku ia tidak berniat serius membantuku.
“huff. Bener ya? Mau bantu?” ku tantang balik si admin jahil
“iya, bener... aku bantu doa boleh?” candanya, lalu buru-buru meninggalkan meja ku karena aku sudah bersiap melemparkan naskah yang ada di tanganku ke arahnya
Namun, tak lama kemudian admin kembali kemeja ku dan kali ini ia membawa laptop nya yang terbuka “nih, aku kasih semangat buat kakak Tor yang cantik”
Di perlihatkanlah aku kepada komentar-komentar positif para pembaca buku haru. Meskipun komentar tersebut tidak ditunjukan secara langsung untuk ku, namun senang rasanya jika para pembaca yang membaca tulisan hasil editku merasa senang. Seketika senyum dibibirku kembali, dan semangat untuk meriview naskah pun terisi kembali
“nah, gitu dong. Semangat kakak Tor! Para readers menanti hasil editanmu”
Siapa yang menyangka, komentar-komentar simple di social media dapat mengembalikan semangatku. Thank you our beloved readers!
0 comments:
Post a Comment