Monday, July 25, 2016

K-Movie: My Palpitating Life/My Brilliant Life (2014)



Synopsis: (Asianwiki)

Pasangan remaja yang baru berumur 17 tahun mendapatkan bahwa mereka akan mempunyai anak. Pasangan tersebut tentunya merasa resah namun menunggu kelahiran sang bayi. Ketika bayi laki - laki mereka lahir, mereka memberinya nama A-reum, dan seiring berjalannya waktu pasangan muda tersebut mengetahui bahwa anak laki-laki mereka menderita Progeria Syndrom, sebuah penyakit genetika yang menyebabkan penderitanya mengalami penuaan dini. 

Sunday, July 24, 2016

5 Stages of Fangirl

Berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah menjalani masa-masa fangirling ke salah satu boyband Korea, menyimpulkan bahwa fangirling juga punya tahap-tahap tersendiri. 

  1. INTRODUCTION STAGE (Tahap Pengenalan)


Tahap pengenalan yang berarti baru kenal sang idola. Disini fangirl biasanya akan merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang luar biasa yang pasti menarik buat dirinya. Tahap ini bisa terjadi kapan saja, bisa saat di tularin sama fangirl senior atau bisa saat gak sengaja liat video di youtube.   

      2. GETTING TO KNOW STAGE (Tahap mencari informasi)



Setelah ketemu sama sang idola yang biasanya lewat media internet, barulah si fangirl mencari-cari ‘ilmu’ yang dapat menambah pengetahuan dirinya tentang sang idola tersebut. Kalau jaman sekarang, internet menjadi tempat paling akurat untuk menimba ilmu mengenai idola, jadi biasanya pada tahap ini history browsing dari si fangirl isinya tentang sang idola semua. 

      3. CRAZY FANGIRL STAGE  (They are the best in my eyes)



Tahap ini mempunyai jangka waktu yang paling lama dibandingkan dengan tahap-tahap lain dan bisa dibilang di tahap ini fangirl menjadi sangat alay. Setelah punya banyak ilmu mengenai sang idola, si fangirl akhirnya menghabiskan rata-rata lebih dari 10 jam perhari untuk sang idola, semua akun social medianya akan mempunyai embel-embel sang idola, setengah dari gaji/uang saku dihabiskan untuk membeli barang-barang yang berkaitan dengan sang idola. Punya mimpi ketemu dengan sang idolanya secara langsung , dan buat idolanya yang berlawanan jenis akan berhayal suatu saat akan jadi pacar sang idola sampai-sampai gak rela kalau idolnya ternyata pacaran sama cewe lain. Poster idola bertebaran di dinding kamar dan wallpaper hp, laptop, komputer semua jadi muka sang idola. Apapun yang sang idola lakukan pasti diikuting, selalu update akun sosmed yang berkaitan dengan aktivitas sang idola. Akan galau seketika kalau sang idola kena masalah, atau internet kena masalah. Pada intinya dunia si fangirl akan berputar seputar sang idola, ‘my idol is the best’ dan seluruh kekurangan sang idola akan tertutup dengan cinta sesaat kepada sang idola. 

      4. MORE MATURE STAGE (Fangirling yang lebih dewasa)




Sebenarnya tahap ini gak beda jauh dengan tahap sebelumnya, namun bedanya tahap ini si fangirl lebih terbuka dengan realitas yang ada. Bahwa sang idola tidak sempurna, tapi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan fangirling masih sama dengan tahap sebelumnya, cuman porsinya lebih berkurang sedikit. Beberapa fangirl dalam tahap ini juga bersikap lebih dewasa, si fangirl punya batasan jelas antara realita dan dunia fangirl. 

     5. BACK TO THE REALITY (Tahap Akhir)





Tahap akhir dari perjalan menjadi fangirl, setiap fangirl punya tahap terakhir yang lebih beragam. Ada yang mengakhiri masa fangirlnya karena bosan, atau waktu yang dipakai untuk ber-fangirl sudah tidak ada. Ada juga yang karena sang idola sudah tidak tenar atau ‘pensiun’ dari sorotan publik. Berbagai alasan yang menyebabkan fangirl ‘pensiun’ dari dunia per-fangirl-an. 


Pengalaman pribadi menjadi seorang fangirl merupakan pengalaman tersendiri, ada naik dan turunnya, ada positiv dan negativnya dan punya kenangan tersendiri yang bisa dibuka kelak beberapa tahun kedepan. Buat aku sendiri yang sudah ketahap ke-5, bukan berhenti sepenuhnya menjadi fangirl tapi waktu dan upaya yang dilakukan di tahap-tahap sebelumnya sudah berkurang atau berhenti sepenuhnya. Cukup mengagumi jarak jauh dan pada waktu-waktu tertentu sudah cukup. Tapi, jika ada momen-momen tertentu yang membangkitkan semangat dan memori fangirling tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke tahap ke-4.

Friday, July 22, 2016

US Series vs Korean Drama

(Korean Dramas Poster)
(US Series Poster)
Selain hobi nonton drama korea, gw juga hobi sama film seri dari barat terutama yang berbau comedy. Tapi sayangnya ngikutin seri barat apalagi US harus butuh kesabaran ekstra dan meluangkan waktu yang lebih lama daripada nonton drama korea apa Jepang, kenapa? karena seri US itu ber-season, dan rata-rata kalau shownya bagus pasti bisa 5 season ke atas.

Which means more season = more episode. Period. 

Buat mempersingkat kata, ini gw bikin list perbedaan budaya antara seri televisi dari 2 negara.


1. Jumlah Episode/Season




Yup, seperti yang gw bahas diatas kalau US series memang rata-rata itu lebih dari satu season dan biasanya satu season itu pasti 10-30 episode (kecuali mini series yang satu season cuman 3-5 episode) yang berarti waktu buat nonton disiain lebih lama, belum lagi kalau kita ngikutinnya dari tengah-tengah berarti butuh waktu buat ngejar episode ketinggalan dari episode pertama.  Tapi, karena biasanya seri US itu satu episode satu cerita meskipun tetep nyambung dari segi plot keseluruhan jadi kalau nonton dari tengah pun masih bisa ngikutin ceritanya.

Beda sama drama korea yang emang fix dibuat untuk satu season aja, dan rata-rata episode juga gak jauh anatara 16-24 episode (kecuali yang long drama, bisa sampai 50> episode), dan kalau memang sang pembuat drama memutuskan untuk membuat season ke-2 buat drama tersebut bisa dipastikan pemain + plotnya benar-benar beda.

2. Soundtrack 



Gw sendiri merupakan fans dari soundtrack-soundtrack drama korea, gimana engga? selain enak lagunya soundtrack drama pasti dibuat khusus buat 'menyempurnakan' scene-scene tertentu dalam sebuah drama jadi penonton bisa lebih dapet 'feel' nya pas nonton adegan tertentu. Dan biasanya lagu-lagu soundtrack dari drama gak bakal ketinggalan tenarnya dari drama tersebut. Contoh, lagu-lagu dari drama descendant of the sun yang bertengger di top 10 itunes indonesia adalah bukti kalau OST drama juga ikutan tenar seiring dengan tenarnya drama tersebut.

Kalau US Series sendiri, sepengetahuan gw sih mereka lebih memilih pakai lagu yang emang udah ada sebelumnya maksudnya lagu itu bukan dibuat khusus buat mengisi serial bisa dibilang gak ada special soundtrack buat suatu drama kecuali memang serial tersebut memang ber-genre musical (ex: Glee & Empire).

3. Lead Character






Drama Korea identik dengan genre romance nya, meskipun memang ada genre yang lain tapi romance memang menjadi mayoritas. Buat lead character sendiri, formula 1 lead male, 1 female lead, 1 side male character dan 1 side woman character sudah diaptasi di sebagian besar drama korea. Dan gak ketinggalan, aktor dan aktris yang dipilih juga sudah pasti bikin memanjakan mata dengan visual mereka yang luar biasa. Di Korea sendiri, faktor pemain juga jadi salah satu nilai jual drama tersebut.

Berbeda dengan serial US yang pemain utama menyesuaikan genre dan plot serial tersebut, kalau plotnya seputar cerita keluarga ya keluarga tersebut yang jadi character utamanya dan untuk siapa pemainnya kayaknya produser tv seri di US gak begitu detail karena industri serial TV mungkin gak sebesar Movie mereka jadi untuk nama-nama besar jarang muncul di seri TV.

4. Lama Tayang




Satu hal yang buat drama korea lebih unggul buat gw pribadi, yaitu kepastian tayang. Dari awal sebuah K-drama mau dibuat sampai akhir sudah di jadwal dengan pasti. Siapa pemainnya, berapa episode yang ditayangkan, tanggal pertama tayang dan akhir tayang. Semua sudah pasti, jadi kita sebagai penonton sudah punya kepastian kalau cerita dari drama tersebut gak bakalan gantung ditengah-tengah. 

Berbeda sama serial US, penonton cuman tahu kapan pilot (episode perdana) akan tayang, tapi untuk berapa season dan berapa episode itu masih menunggu tingkat kesuksesan dari tv series tersebut. Gak heran banyak tv series di cancel di tengah-tengah season yang tentunya ending cerita pasti gak sempurna dan terkesan dipaksakan. *meskipun beberapa drama korea juga ada yang gini*. Belum lagi kalau holiday season (biasanya januari - maret) biasanya tv series tidak akan tayang pada waktu tertentu.  Dimana menurut gw itu sangat menyiksa buat nunggu episode baru karena episode sebelumnya ngegantung. 

5. Love Line




Masih nyambung dengan kategori diatas kalau sebagian besar *inget! sebagian besar lho ya... bukan semua* drama korea itu fokus kepada love line pemeran utamanya. Cerita cinta itu kayaknya menjadi bahan wajib di drama korea, mau apapun genrenya wajib dirasa hukumnya. Memang namanya juga ngikutin kemauan pasar, drama dengan love line yang kuat biasanya lebih menjual daripada yang no-love line.

Kalau di US sendiri sih ada love-line, cuman bukan menjadi cerita utama hanya sekedar pemanis cerita. Cerita keseluruhan tetap berfokus sama genre dan tema cerita malah lebih ke permasalahan sehari-hari, kecuali memang kalau genrenya berfokus pada love line dari karakter di series tersebut. 


Overall, drama korea maupun seri US semuanya punya kelebihan dan kelemahan masing-masing, terkadang selera juga yang menentukan mana yang paling bagus. Kalau aku pribadi tergantung dengan genre dan plot cerita masing-masing.


Thursday, July 21, 2016

K-Drama: A Gentleman Dignity (2012)

Love, Friendship and Dignity.




Kalau ditanya apa drama favorite gw, banyak! tapi salah satunya itu A Gentleman Dignity. Kenapa? Karena dari sekian banyak drama korea yang gw tonton, drama ini yang mau gw tonton berulang-ulang tanpa bosen. Banyak hal yang bikin gw pribadi suka sama drama ini, dari plot ceritanya, pemeran-pemerannya sampai ke karakter-karakter yang diperanin. Ceritanya menarik banget menurut gw, ditambah humor-humor yang freshyang bakalan meninggalkan kesan baik tentang kehidupan setelah umur 40 tahun.

If you ask me what’s my favourite Korean drama is, I pick A Gentleman Dignity as one of them. Why? Because out of all K-drama that I watched, this one is definitely one of the few that I would love to re-watch it again. So many reason why I love this drama, from the story line, the casts and characters they played to the refreshing humour that will leave you a good impression about the 40s.