Monday, October 29, 2018

K-Movie : I Can Speak (2017)



Synopsis (Asianwiki)
Civil Servant Park Min-Jae (Lee Je-Hoon) gets transferred to a new district in Seoul. He is a young man of principle and diligent at his job. At his new ward office, Park Min-Jae gets inundated with civil complaints by grumpy, elderly resident Na Ok-Boom (Na Moon-Hee). He tries to appease her as best as he can. Meanwhile, Na Ok-Boom practices English when she's not working at her tailor shop or filing complaints at the local ward office. When she realizes Park Min-Jae can speak English almost fluently, she asks him to teach her to speak English. She has her reasons why she wants to speaks English.





Review:

I Can Speak adalah sebuah film yang mengisahkan seorang nenek 'cerewet' yang gigih untuk belajar dan mengerti bahasa inggris, dan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang dibujuk oleh sang nenek untuk menjadi guru bahasa inggrisnya. Sebuah kombinasi yang menarik, terutama di dunia perfileman Korea Selatan. Ber-setting di tahun 2007, cerita dibuka dengan pengenalan masing-masing karakter, nenek Na Ok-bom (Na Mon Hee) adalah seorang nenek-nenek sibuk yang sering membuat keluhan di kantor pemerintahan lokal, meskipun nenek Ok-bom cerewet dan sangat tegas ia yang sangat peduli kepada lingkungan sekitarnya. Kemudian Park Min Jae (Lee Je Hoon), seorang PNS pintar dan selalu berkata terus terang dan apa adanya, dan hubungan mereka berdua mulai dekat ketika Park Min Jae setuju untuk menjadi tutor bahasa Inggris nenek Ok-Bom. Menjadi daya tarik sendiri bagaimana dua orang dari generasi yang berbeda dengan sifat yang bertolak belakang dapat terbuka satu sama lain dan saling membantu. 


Secara keseluruhan, film ini cukup ringan dan mudah dipahami. Karena secara garis besar film ini bercerita mengenai bagaimana nenek Ok-bom belajar dan mengerti bahasa inggris dengan Park Min Jae sebagai tutornya, maka klimaks dari film ini mengungkap alasan mengapa sang nenek begitu gigih ingin belajar bahasa inggris, dan menurut aku pribadi cukup tak terduga. Penjelasan mengenai kenapa sikap nenek Ok-bom begitu cerewet dan terkesan selalu ikut campur urusan orang lain juga cukup masuk akal. Hanya saja menurut aku pribadi ada sedikit plot hole dan timeline yang kurang pas di akhir-akhir film, namun masih bisa ditoleransi karena tidak mengganggu cerita secara keseluruhan. 

Untuk akting dari kedua karakter utama sudah tidak dipertanyakan. Na Mon Hee sebagai veteran aktris dapat mendalami perannya dengan baik, begitu pula Lee Je Hoon. Yang membuat aku pribadi kagum adalah, english dari keduanya terutama aksen dari Lee Je Hoon. Banyak adegan dimana kedua aktor ini harus menggunakan bahasa Inggris, dan keduanya memiliki pelafalan yang baik dan jelas. Aksen dari Lee Je Hoon perlu diacungi dua jempol, karena bagi aktor Korea Selatan dengan latar belakang yang tidak pernah sekolah ataupun tinggal di english native country, Lee Je Hoon memiliki aksen yang jauh dari aksen orang Korea pada umumnya. Benar-benar terbayar kerja kerasnya latihan berbahasa inggris untuk film ini. 


Rating : 3/5


Sunday, March 11, 2018

K-Movie : Along with the Gods: The Two Worlds (2017)

(Along with Gods poster, source asianwiki)


Synopsis (Asianwiki)
Following a person's a death, an Angel of Death escorts the deceased to the afterworld. There, the deceased person has 7 trials over a period of 49 days. At that time, the Angel of Death, who are not supposed to get involved in human affairs, unavoidably take part in human affairs.
Gang Rim (Ha Jung-Woo) is the leader of the angel of deaths. He has an affection for humans. Kim Ja-Hong (Cha Tae-Hyun) receives his trial in the afterlife.

Review: 

Along with the Gods : The Two Worlds merupakan film adaptasi dari komik dengan judul yang sama yang mengangkat tema kehidupan dunia, kehidupan alam baka dan para dewa versi Korea. Meskipun cerita bergenri fantasi dan murni fiksi belaka, namun beberapa adegan dalam film/webtoon yang menjelaskan mengenai rekarnasi, berbagai pengadilan di akhirat diambil langsung dari kitab buddha. Secara keseluruhan, film ini memang patut menyandang gelar sebagai film ke-2 dengan penonton terbanyak di Korea Selatan, yaitu sebanyak 14.259.394 penonton.

Dari segi cerita memang sangat menarik, mereka menggabungkan action dan fantasy dalam satu genre, dengan teknik pengambilan gambar dan CGI yang cukup baik untuk film Korea. Satu kata buat film ini 'KEREN', setelah nonton film ini emosi bakal tercampur aduk, dari kagum, sedih, ketawa, gugup sampai takjub, semuanya jadi satu. Film ini banyak membahas tentang dosa, pengampunan, penyesalan, pahala, serta hukuman yang diterima manusia di alam baka yang bisa dibilang cukup berat dari segi cerita tapi kita masih bisa menikmati film karena juga ada humor-humor menarik yang disisipkan di sepanjang film tipikal film Korea pada umumnya dan tidak ketinggalan scene action dari dua malaikat maut tampan, Ha Jung Woo dan Ju Ji Hoon yang makin membuat film ini lebih berwarna.

Cerita bermula ketika Kim Jae Hong (Cha Tae Hyun) yang merupakan seorang pemadam kebakaran yang meninggal tiba-tiba setelah menyelamatkan seorang gadis kecil di tengah hiruk-pikuk kejadian kebakaran, karena kehidupannya yang tampak lurus-lurus saja maka Kim Jae Hong menjadi arwah suri teladan dan memiliki kesempatan untuk berekarnasi jika ia sukses melewati 7 pengadilan di alam baka dalam kurun waktu 49 hari. Disini Kim Jae Hong ditemani oleh 3 malaikat maut, Ha Won Maek (Ju Ji Hoon), Duk Choon (Kim Hyang Gi) dan Gang Rim (Ha Jung Woo) yang juga merupakan pemimpin dari grup kecil ini. Tugas para malaikat maut ini adalah mengantarkan dan membela Kim Jae Hong di seluruh pengadilan agar dapat berekarnasi. Pastinya selama perjalanan panjang menuju rekarnasi, ada hal-hal yang tak terduga dan beberapa plot twist yang tidak terduga. Selain memperlihatkan kehidupan alam baka, beberapa adegan juga memperlihatkan apa yang tengah terjadi di dunia, bagaimana kehidupan Kim Jae Hong sebelumnya  yang dapat mempengaruhi keputusan pengadilan di alam baka dan bagaimana dengan orang-orang yang ditinggalkan Kim Jae Hong menyikapi kematiannya.

(Along with Gods cast High Cut photoshoot, source soompi)

Selain dari cerita yang menarik, para aktor pemain utama maupun para pemain pendukung merupakan aktor-aktor papan atas Korea dan menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini. Star stud casts, menjadi salah satu faktor yang membuat film ini ditunggu-tunggu di Korea, karena kualitas akting para pemain tidak dapat diragukan, meskipun beberapa karakter hanya muncul untuk waktu yang singkat, tapi semua karakter meninggalkan kesan yang kuat. Hampir seluruh film memiliki latar belakang alam baka, maka dari itu peran CGI (Computer Generated Imagery) sangat besar dalam membuat film semakin menarik, dan menurtutku sendiri versi film Korea CGI film ini patut diacungi jempol meskipun belum semulus CGI di film-film besar Hollywood seperti The Avengers. Overall, film ini layak disebut sebagai salah satu film Korea terbaik ditahun 2017.

Film ini dibagi menjadi 2 part, dan menurut berita di berbagai sumber Part 2 sedang menjalani proses edit dan akan tayang di akhir tahun 2018 dengan cast yang serupa minus Cha Tae Hyun karena dalam film pertama cerita karakter Kim Jae Hong telah berakhir.



Rating : 4.5


Tuesday, January 30, 2018

K-Drama: Prison Playbook (2017)





Salah satu channel favorit para pecinta drama Korea, tvN, kembali dengan drama legendaris akhir tahun yang di sutradarai oleh our favorite 'reply series' PD. Yuppp... Kayaknya setiap akhir tahun tvN selalu punya drama yang WOW banget dari tahun 2015 (Reply 1988), tahun 2016 (Goblin) dan tahun 2017 (Prison Playbook).

Dengan teknik pengambilan gambar yang khas 'Reply' serta genre Black Comedy dan tema yang benar-benar baru dalam drama Korea, Prison Playbook patut jadi drama yang ditunggu-tunggu. Meskipun castnya bisa dibilang bukan deretan top star (gak kaya dramanya Kim Eun Seok Writter-nim yang rata2 pake Ahjushi rasa Oppa), tapi dibawah arahan Shin Won Ho PD-nim, semua aktor layak dikasih standing ovation, aka Keren! Buat para fans 'Reply' series, pasti bakalan menemukan beberapa kesamaan antara drama ini terutama sifat karakter utama yang kayak gabungan dari sifat-sifat karakter utama cowok di Reply series (Yoon Jae, Trash, Chil Bong, Taek, Jung Pal) , ke cast yang gak cukup diitung pakai dua tangan, sampai ke cara dia nyajiin jokes sampai ke 'detail'an clue buat nyampain plot cerita kedepannya.  Buat gue pribadi, nonton drama ini kaya nonton film layar lebar, selain yang durasinya super lama buat drama (1h20m!), filter gambarnya (aduh, apalah itu namanya) juga kaya di film layar lebar, dan tentunya ceritanya dong yang bikin betah nonton hampir dua jam setiap episode. 



Ngomongin soal cerita, gue salut banget sama writter-nim drama ini, yang kepikiran untuk bikin drama yang bertema kehidupan penjara, yang kayaknya belum pernah dipake di drama Korea, kalau K-Movie beberapa udah pake tema kehidupan penjara, salah satunya Miracle in Cell no.7 yang juga keren bangett. Karena latar belakang cerita seputar kehidupan penjara laki-laki, jadi hampir seluruh pemeran di drama ini di dominasi oleh para kaum adam, maka dari itu keharidan Krystal dan Im Hwa Young menghiasi layar kaca yang terlalu banyak hormon testosteron *apasih*.

Cerita di drama ini bermula dari Kim Je Hyuk (Park Hae Soo) seorang atlet baseball professional yang tiba-tiba harus mendekam di penjara karena memukul tersangka yang hendak pertindak asusila kepada adiknya *bahasanya gue buat halus*, singkat cerita kehidupan Kim Je Hyuk berubah 180 derajat dalam semalam. Seluruh drama berkisah tentang bagaimana Kim Je Hyuk menyesuaikan diri, bertahan dan menjalani hari-harinya dalam penjara dalam 1 tahun kedepan. Selain Kim Je Hyuk, kita juga bakalan ngeliat banyak aktor pendukung yang datang dan pergi selama berjalannya drama. Karena ini tentang penjara, jadi wajar kalau karakter yang kita liat banyak banget selain itu setiap karakter punya porsi masing-masing, jadi jangan heran kalau misal liat karakter yang cuman ditampilin  sebentar terus ilang, atau cellmatenya Je Hyuk yang silih berganti. Intinya kita gak bakal liat karakter yang terus muncul dari awal hingga akhir episode kecuali Kim Je Hyuk dan sipir penjara ganteng  kita Lee Jun Ho (Jung Kyung Ho), yang jadi dua karakter utama.



Kita liat banyak banget karakter sliweran sepanjang drama, tiap karakter punya cerita yang menarik yang bikin drama ini lebih berwarna dan lebih berfaedah. Dan yang paling banget gue suka adalah bromance antar karakter, apalagi para anggota cell 2-6 (cellnya Je Hyuk episode 3 keatas) yang makin hari makin klop, sampe-sampe gue sendiri bingung mau ngeshipin siapa sama siapa, saking banyaknya bromance di drama ini.  
Eits, tapi tenang aja, kan ada dua aktris yang main drama ini, yang berarti bakalan ada juga love line yang bikin drama ini makin asik. Tapi menurut gue love line di drama ini hanya sekedar pemanis, kaya cherry on top lah, karena gak begitu berpengaruh banget ke jalan cerita. Tapi lumayan lah, jadi hiburan dan akhirnya liat karakter cewe juga. 

Salah satu karakter yang paling banget berkesan menurut gue itu Hae Rong aka Yoo Han Yang (Lee Kyu Hyung). Drug addict yang suka cari gara-gara sama semua orang *but in a funny way*, bener-bener kayak bocah kesepian, tapi justru scene dialah yang gue tunggu-tunggu tiap episode. Scene stealler banget lah pokoknya. Kesannya dia teler setiap waktu gara-gara kecanduan, dan kalo ngomong suka seenaknya aja, tapi kadang-kadang Hae Rong bisa jadi orang paling bijak di cell 2-6 meskipun ngomong dengan suara tinggi kayak cewe.



Yang bagus banget dari drama ini adalah, gimana cara si PD-nim mengemas cerita ini serealistis mungkin. Masuk penjara bagi sebagian besar orang ada titik terendah dalam hidup mereka, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi setiap orang juga punya cara masing-masing untuk menanggapi kesalahan mereka. Selain itu, gue seneng gimana PD-nim bisa menggambarkan kehidupan dalam penjara sereliatis mungkin, gak ada karakter yang bener2 jadi protagonis yang bener-bener baik, karena setiap orang disini pasti berbuat salah (ya iyalah, makanya di penjara).  Dalam satu episode gue bisa nangis, ketawa, serius sampe kadang kagum sama kelakuan orang-orang di sini. Pokoknya the best lah drama ini, worth to watch.











Rating : 5/5