Sunday, January 31, 2016

K-Movie: Beauty Inside (2015)


Awalnya tertarik sama film ini karena liat cast nya yang oke-oke banget, soalnya jarang banget ada film yang nampilin banyak aktor/aktris banyak kayak gini. Ditambah ceritanya yang 'tidak biasa' makin bikin penasaran buat nonton film ini.


Bercerita tentang seorang pria bermana Kim Woojin yang mempunyai suatu 'penyakit' langka. Setiap hari ia terbangun dengan wajah dan tubuh yang berbeda, kelamin, usia, ras berubah setiap harinya, namun apa yang ada di dalam dirinya tidak pernah berubah. Suatu hari ia bertemu dan jatuh cinta kepada Yi-soo, seorang gadis yang bekerja di sebuah toko furniture. Dari situlah permasalahan baru muncul, bagaimana bisa ia mendekati Yi-soo jika wajahnya berubah setiap hari.



Film ini merupakan adaptasi dari sebuah film Amerika dengan judul yang sama yang dirilis lewat jejaring social  Youtube pada tahun 2012. Pada dasarnya, film ini menceritakan bagaimana mencintai seseorang dari dalam bukan dari tampilan luarnya. Bangun dengan wajah dan tubuh yang berbeda tentu menjadi suatu hambatan bagi seseorang untuk menjalani sebuah kehidupan yang normal, meskipun agak sulit namun Kim Woojin dapat menjalankan hari-harinya dengan baik meskipun mempunyai tampilan yang berbeda setiap harinya. 

Butuh waktu dan sedikit keyakinan untuk Yi-Soo untuk percaya dan menerima keadaan Kim Woojin. yang menarik lagi disini kita bukan disuguhkan untuk mencari 'solusi' dari 'penyakit' Woojin, tapi menerima kondisi ia.apa adanya. Dan ternyata 'cinta' tidak dapat menyelesaikan seluruh permasalahan, hidup tidak hanya berputar diantara mereka berdua saja. Ketika orang-orang di sekitar Yi-Soo mulai bertanya akan siapa woojin, pastinya membuat Yi-soo mulai resah. Dari awal memang kita diperlihatkan pada permasalahan Kim Woojin, namun seiring berjalannya waktu juga muncul permasalahan dalam diri Yi-Soo.

Dari segi cerita memang menarik sekali, belum lagi setiap kali berganti hari bersama Yi-Soo kita juga bakal menebak seperti apa sosok Woojin berikutnya. it's fun, since most the actors who play Woojin are good looking.

The End Of January

It's the end of January, 
and it happen to be a special day of the year for me personally.
Most of the people will celebrate that day by partying, hanging out with friends or their love one or maybe doing something big that will make them became the center of attention. But for me, in my blessed life is partially doing the opposite.

Here I am, sitting in my room alone try to write a kick-ass post for this blog this whole day. Sound pathetic right? But I enjoy this much more than go out and doing something that will make me forget that my life is getting shorter by a year. Being alone in my room makes my think a lot of stuffs, mostly are what have I done or achieve in my 21 years of life.

And by thinking of that makes me feel like a complete looser. Because I feel like I've done nothing big or achieve something incredible in my 21 years of life. I have nothing to be proud of. NOTHING! that thought makes me want to cry a river, I haven't even make my own money.

This day, I pray hard so on the next end of January at least I have one thing to be proud of

Friday, January 22, 2016

What's next? Pengarahan bukan tuntutan

Pasti hampir seluruh murid kelas 3 SMA pernah diberi pertanyaan mengenai rencana kedepannya, biasanya pertanyaan tersebut diajukan oleh guru BK (bimbingan konsuling), orang tua, teman dekat bahkan orang-orang terdekat. Dan gak jarang sang murid akan mengatakan 'belum tahu, masih galau'. Jujur, saya juga termaksud orang yang menggunakan jawaban tersebut.

Kembali pada saat kita duduk di sekolah dasar, saat orang dewasa terutama guru dan orang tua bertanya 'apa cita-cita mu?' dengan semangat kita menjawab berbagai jenis profesi yang umum ditelinga seperti 'dokter','guru','astronot','pilot' dan sebagainya. Setelah mendengar berbagai macam jawaban sang murid/anak apa yang dilakukan mereka? menyuruh murid-murid belajar yang rajin agar mendapat nilai yang baik dan naik kelas. Cara tersebut tidak sepenuhnya salah, memang seharusnya tugas pelajar itu belajar namun kenapa para pendidik tidak mengarahkan kepada anak-anak didik mereka cara untuk meraih cita-cita mereka. Dan sekali lagi tidak sepenuhnya salah jika anak-anak belajar banyak ilmu, tapi sepertinya hampir mustahil jika seseorang harus ahli dalam segala bidang.

Lanjut ke tingkat menengah, sama seperti pada tingkat dasar dulu saat diberi pertanyaan 'apa cita-cita mu?' munculah berbagai jawaban mengenai profesi yang umum di dengar namun kali ini mereka mulai sedikit menyesuaikan dengan realita yang sedang dialami. Memilih profesi yang dianggap cukup keren dan dinilai mampu menghasilkan nilai rupiah yang tinggi adalah jawaban kebanyakan dari murid sekolah menengah. Namun, apa yang dilakukan para pengajar? sekali lagi, mereka hanya memotivasi para murid untuk belajar dan lulus ujian nasional dengan nilai yang memuaskan agar dapat masuk ke sekolah lanjutan favorit setempat. Metode ini juga sepenuhnya tidak salah, memang tugas pelajar sekali lagi untuk belajar. Namun, murid usia saat itu adalah usia dimana mereka mencari jati diri, mencari sesuatu yang mereka ingin lakukan.

Ketika murid duduk di tingkat atas, perlahan mereka sudah memilih bidang yang ingin di dalami masing-masing. Tidak sedikit murid yang memilih atas dasar gengsi, atau kehendak dari orang sekitar bukan atas minat dan bakat murid itu sendiri. Ketika guru atau orang tua bertanya 'apa cita-cita mu?' tidak sedikit pula yang akan menjawab 'aku bingung/belum tahu' mungkin ada yang memang belum tahu benar apa minat dan bakat di dalam dirinya namun tidak jarang pula yang mengatakan tersebut karena takut akan cita-citanya. Takut terhadap realitas yang ia hadapi sekarang sehingga membuatnya bepikir bahwa hal tersebut sangatlah tidak mungkin atau takut atas  reaksi orang-orang atau masyarakat sekitar karena ia memilih sesuatu yang dirasa tidak pantas. Lalu apa yang dilakukan oleh para guru dan orang tua? Secara tidak langsung mereka akan membelokkan kita untuk masuk ke Universitas yang dianggapnya terpandang dengan jurusan yang dirasa akan bisa menciptakan masa depan yang cerah bagi yang murid.

Jujur, jika saya mengingat pengalaman pribadi sangatlah miris. Bukannya saya menyalahkan para orang dewasa saat itu, hanya saja kita anak muda butuh pengarahan dan sedikit motivasi untuk menciptakan atau mewujudkan keinginan dan impian saat itu. Tak sedikit pula yang mengatakan kalimat 'ah.. gw salah masuk jurusan nih' di bangku perkuliahan. Jika saja saat duduk di sekolah dasar dulu para orang dewasa dapat mengarahkan para siswa bagaimana cara untuk menggapai mimpi mereka dan tidak melulu menuntut agar siswa melakukan apa yang dilakukan pada umumnya, sekolah SD 6 tahun, lalu SMP 3 tahun, SMA 3 tahun setelah itu Sarjana dari universitas negeri, apakah setiap orang harus melalui tahap tersebut untuk mencapai cita-cita mereka? Sepertinya tidak. Mungkin jika diadakan survey kepada seluruh mahasiswa di Indonesia, 40% diantaranya menjalani perkuliahan yang tidak ada kaitannya dengan cita-cita mereka.

Andai saja dulu kami diberi pengarahan bukan tuntutan, mungkin ada banyak orang seperti Bill Gates atau bahkan atlet bulutangkis Indonesia Liliyana Natsir yang meninggalkan bangku sekolahnya untuk bermain bulutangkis.

Friday, January 15, 2016

[#HaruHi5] Lomba Menulis Hari-Hari Haru




Judul: Semangat
Diantara meja-meja di kantor haru, Meja kak Tor lah yang terlihat paling sibuk
“Tor, editing naskah yang minggu kemarin udah selesai?” aku mengalihkan pandanganku dari naskah yang sedang kubaca lalu menggelengkan kepalaku “jangan lupa lho ya, dua hari lagi deadline” aku mengangguk dan mencoba tersenyum kepada manajer ku dan berjanji dalam hati akan menyelesaikannya malam ini
Aku kembali membaca naskah di tanganku sembari memberi tanda terhadap bagian-bagian yang perlu diubah.
“Tor, bisa ke mejaku sebentar? Perlu ide dan saran buat cover novel baru”
Berat rasanya meninggalkan tempatku yang sudah terlanjur ‘nyaman’, namun tanpa berbasa-basi  aku melangkah menuju meja sang designer, sebut saja bunga
“bukannya kemarin udah final mau pilih cover yang itu bung?”
“iya, tapi kata si admin yang milih sedikit”
“harusnya gak usah di post di facebook, langsung cetak aja itu cover” candaku nakal
“yee... kalo banyak yang protes kita juga yang susah”
Tak lama kemudian kami sibuk mendiskusikan cover yang cocok untuk novel terbaru yang akan diterbitkan Haru, aku kembali ke meja ku saat ku tahu kak bunga tak lagi membutuhkan bantuanku.
Ku ambil naskah yang sedang ku edit dari meja, aku menghela nafas panjang. ‘Naskah nya tebal ya ternyata, kapan selesainya ini’ gumamku dalam hati
Ingin rasanya kupinjam alat doraemon yang bisa membaca naskah ini dalam waktu yang singkat,  ku garuk rambutku yang tidak terasa gatal, berharap bisa menghilangkan sedikit stress yang menimpaku
“kenapa? Perlu dibantu? Jangan stress atuh kak Tor” dengan cengiran khasnya admin bertanya kepadaku, aku ia tidak berniat serius membantuku.
“huff. Bener ya? Mau bantu?” ku tantang balik si admin jahil
“iya, bener... aku bantu doa boleh?” candanya, lalu buru-buru meninggalkan meja ku karena aku sudah bersiap melemparkan naskah yang ada di tanganku ke arahnya
Namun, tak lama kemudian admin kembali kemeja ku dan kali ini ia membawa laptop nya yang terbuka “nih, aku kasih semangat buat kakak Tor yang cantik”
Di perlihatkanlah aku kepada komentar-komentar positif para pembaca buku haru. Meskipun komentar tersebut tidak ditunjukan secara langsung untuk ku, namun senang rasanya jika para pembaca yang membaca tulisan hasil editku merasa senang. Seketika senyum dibibirku kembali, dan semangat untuk meriview naskah pun terisi kembali
“nah, gitu dong. Semangat kakak Tor! Para readers menanti hasil editanmu”
Siapa yang menyangka, komentar-komentar simple di social media dapat mengembalikan semangatku. Thank you our beloved readers!

Dream

What is your dream?
Apa mimpi mu?

Mimpi, satu kata sakti yang mempunyai beribu arti. Satu kata yang dapat membuat orang ketakutan, salah satunya adalah diriku.

Apa mimpi mu?
Meskipun aku bukan murid yang pintar sewaktu sekolah dulu, tapi hanya pertanyaan inilah yang tidak kutemukan jawabannya di seluruh buku yang pernah kupelajari.

Apa mimpi mu?
Suatu pertanyaan yang benar-benar membuatku bimbang. membuatku kehilangan arah, membuatku melihat kembali apa yang menjadi tujuan ku selama ini.

Apa mimpi mu?
 Oh tuhan... andai saja aku mempunyai jawaban atas pertanyaan itu,

melihat orang-orang lain dengan mudahnya menjawab pertanyaan tersebut sungguh membuat ku iri. Bagaimana bisa mereka menemukan apa yang diinginkan di dalam hidup mereka? Apa yang harus kuperbuat agar aku dapat mengetahui apa mimpi ku?

Mimpi.. cepatlah kita bertemu agar aku bisa mendongakkan kepala agar bisa mengejarmu dengan seluruh upaya ku.

Thursday, January 14, 2016

Current Addiction: Reply 1988


Reply 1988 Poster

Seperti layaknya kebanyakan remaja di tanah air, gw juga punya hobi nonton drama Korea *tapi gak semua, cuman beberapa aja yang menurut gw bagus*. Sejak beberapa bulan terakhir, pas gw menjelang UAS gw lagi hooked sama drama Korea yang ditayangin sama salah satu cable channel disana, yaitu Reply 1988. Dari judul dirasa emang udah gak asing, kenapa? karena ini masih satu 'univese' sama seri reply sebelumnya (Reply 1997 dan Reply 1994) yang gak kalah addictingnya buat gw tonton.



Kenapa gw hooked banget sama drama korea yang satu ini? Padahal biasanya sesuatu yang di remake apalagi yang ketiga kalinya bakal flop alias gagal. Itu yang ada di pikiran gw pas tau bakal ada seri Reply yang ketiga, Tapi pas gw nonton episode pertama... Pikiran itu buyar, karena drama ini melebihi ekspektasi gw dan para viewers lainnya. Berbeda sama kebanyakan drama korea lainnya, R1988 (singkatan Reply 1988) gak nyebutin siapa sih 3/4 pemain utama mereka (kecuali si Duksun yang jelas jadi lead female nya, tapi selebihnya? tonton aja sendiri. hehe) dan mereka juga gak nunjukin love line si pemain utama ini sama siapa. Dengan banyaknya pemain, gw udah pesimis ini ceritanya gak bakal fokus dong ke si pemeran utama, dan ternyata.... I was wrong once again, PD-nim (director/sutradara) dan SW-nim (script writer/penulis naskah) sukses ngebuat semua  karakter punya charming point dan peran serta story line tersendiri. Pokoknya gak ada karakter yang 'sia-sia'

R1998 sendiri bercerita tentang kehidupan sehari-hari dan persahabatan 5 sahabat masa kecil (Deoksun, Junghwan, Dong Ryong, Sunwoo & Taek) di blok rumah mereka pada tahun 1988. Seperti yang gw bilang diatas, ceritanya gak cuman seputar 5 sahabat tersebut, tapi juga keluarga mereka dan teman-teman mereka di luar rumah. Gak lupa sama husband hunting yang selalu ada di setiap Reply series, meskipun disini gak begitu ditonjolin dan gak begitu dikasih clue.

Ssamundong Blok Residence

Apa yang buat R1988 berbeda? Mereka membuat cerita yang terlihat real atau memang terjadi di kehidupan nyata banyak orang, jadi kalo nonton drama ini kita bisa menyangkutkan masalah kehidupan sehari-hari yang pernah kita alami ke dalam permasalahan yang ada drama. Detil-detil drama set yang dibuat senyata mungkin layaknya tahun 1988 membuat penonton bernostalgia, seakan mereka terbawa ke tahun tersebut secara nyata lewat R1988.. Dan beberapa scene yang dapat menyentuh hati banyak orang, dan juga pelajaran hidup yang lagi-lagi bisa dikaitkan dengan kehidupan nyata banyak orang.

The Gang (L-R Dongryong, Taek, Deoksun, Junghwan, Sunwoo)

Fav. quotes:
"In the end, what helps you overcome obstacles isn’t brains but someone who will take your hand and won’t let you go"
           _Answer Me 1988

Fav, Scene: [Waktu Taek yang dikenal sebagai anak paling lugu diajarin nge-curse atau mengumpat sama Deoksun dan teman-temannya]




Kalau disuruh ngasih ratting, gw kasih 10/10 buat drama ini.

Sunday, January 10, 2016

UMROH, What to Prepare and What to Expect

Sebenarnya dikasih judul Umroh: What to expect and what to prepare, karena nulis pengalaman umroh pribadi pasti udah mainstream banget. Gw yakin gak cukup jumlah jari gw untuk ngitung postingan orang - orang tentang pengalaman umroh mereka, karena itu gw berusaha 'agak' beda dengan sharing ke orang yang mau berangkat umroh apa yang harus disiapin buat pergi ket tanah suci tersebut.
Alhamduliilah cie... religius banget gak sih gw akhir tahun kemarin orang tua gw ngajak anak- anaknya buat umroh bareng. Dan sebagai anak muda yang pikirannya masih kebanyakan dunia, sebetulnya gw masih setengah-setengah niat untuk berangkat, dan gw inget kalo masih banyak dosa dan ngerasa gak layak buat ke tanah suci. Tapi, karena nyokap udah bayar, sayang dong kalo gw gak ikut maklum gw anak ekonomi, jadi super perhitungan  dan gw juga udah dapet cerita dari temen yang udah pernah umroh katanya dosa-dosa lo bakal diampuni disana, so.. gw berharap dengan Umroh ini bisa menghilangkan ke galauan gw akhir-akhir ini.
Ya akhirnya berangkatlah gw...



Saturday, January 9, 2016

Brand New Sheet

Brand New Year…
Brand New Sheet…
Brand New Blog…
Can’t count how many times I start a new blog, dan karena sifat males gw yang selalu kambuh blog-blog itu tak terurus sampe bersarang laba-laba. Kidding.
New Year, New Resolution… biasanya orang – orang kan pada begini but not for me. New Year biasanya gw lewatkan layaknya seperti hari-hari biasa, without any special treatment or any resolution kaya most of the people. I’m more like in the moment person, seperti air mengalir, diikutin aja momennya dan gak mau terlalu di planning atau berharap karena takut kecewa.
But…
Kemarin habis dapet wejangan dari salah satu motivator lokal yang ‘katanya’ kita itu harus ‘berubah’ ke yang lebih baik di tahun yang baru, dan resolusi tersebut harus ditulis bukan cuman ada dikepala kaya yang selama ini gw lakuin So… here I am with my new year resolution even though it’s a week late, but hey! It’s still in the new year aura
  1. Be More Productive
  2. Write More, at least write in this blog once a week
  3. Make some money
Semoga diakhir tahun resolusi ini terlaksana. Wkwkwk
O.A