(Korean Dramas Poster) |
(US Series Poster) |
Which means more season = more episode. Period.
Buat mempersingkat kata, ini gw bikin list perbedaan budaya antara seri televisi dari 2 negara.
1. Jumlah Episode/Season
Yup, seperti yang gw bahas diatas kalau US series memang rata-rata itu lebih dari satu season dan biasanya satu season itu pasti 10-30 episode (kecuali mini series yang satu season cuman 3-5 episode) yang berarti waktu buat nonton disiain lebih lama, belum lagi kalau kita ngikutinnya dari tengah-tengah berarti butuh waktu buat ngejar episode ketinggalan dari episode pertama. Tapi, karena biasanya seri US itu satu episode satu cerita meskipun tetep nyambung dari segi plot keseluruhan jadi kalau nonton dari tengah pun masih bisa ngikutin ceritanya.
Beda sama drama korea yang emang fix dibuat untuk satu season aja, dan rata-rata episode juga gak jauh anatara 16-24 episode (kecuali yang long drama, bisa sampai 50> episode), dan kalau memang sang pembuat drama memutuskan untuk membuat season ke-2 buat drama tersebut bisa dipastikan pemain + plotnya benar-benar beda.
Gw sendiri merupakan fans dari soundtrack-soundtrack drama korea, gimana engga? selain enak lagunya soundtrack drama pasti dibuat khusus buat 'menyempurnakan' scene-scene tertentu dalam sebuah drama jadi penonton bisa lebih dapet 'feel' nya pas nonton adegan tertentu. Dan biasanya lagu-lagu soundtrack dari drama gak bakal ketinggalan tenarnya dari drama tersebut. Contoh, lagu-lagu dari drama descendant of the sun yang bertengger di top 10 itunes indonesia adalah bukti kalau OST drama juga ikutan tenar seiring dengan tenarnya drama tersebut.
Kalau US Series sendiri, sepengetahuan gw sih mereka lebih memilih pakai lagu yang emang udah ada sebelumnya maksudnya lagu itu bukan dibuat khusus buat mengisi serial bisa dibilang gak ada special soundtrack buat suatu drama kecuali memang serial tersebut memang ber-genre musical (ex: Glee & Empire).
3. Lead Character
Drama Korea identik dengan genre romance nya, meskipun memang ada genre yang lain tapi romance memang menjadi mayoritas. Buat lead character sendiri, formula 1 lead male, 1 female lead, 1 side male character dan 1 side woman character sudah diaptasi di sebagian besar drama korea. Dan gak ketinggalan, aktor dan aktris yang dipilih juga sudah pasti bikin memanjakan mata dengan visual mereka yang luar biasa. Di Korea sendiri, faktor pemain juga jadi salah satu nilai jual drama tersebut.
Berbeda dengan serial US yang pemain utama menyesuaikan genre dan plot serial tersebut, kalau plotnya seputar cerita keluarga ya keluarga tersebut yang jadi character utamanya dan untuk siapa pemainnya kayaknya produser tv seri di US gak begitu detail karena industri serial TV mungkin gak sebesar Movie mereka jadi untuk nama-nama besar jarang muncul di seri TV.
4. Lama Tayang
Satu hal yang buat drama korea lebih unggul buat gw pribadi, yaitu kepastian tayang. Dari awal sebuah K-drama mau dibuat sampai akhir sudah di jadwal dengan pasti. Siapa pemainnya, berapa episode yang ditayangkan, tanggal pertama tayang dan akhir tayang. Semua sudah pasti, jadi kita sebagai penonton sudah punya kepastian kalau cerita dari drama tersebut gak bakalan gantung ditengah-tengah.
Berbeda sama serial US, penonton cuman tahu kapan pilot (episode perdana) akan tayang, tapi untuk berapa season dan berapa episode itu masih menunggu tingkat kesuksesan dari tv series tersebut. Gak heran banyak tv series di cancel di tengah-tengah season yang tentunya ending cerita pasti gak sempurna dan terkesan dipaksakan. *meskipun beberapa drama korea juga ada yang gini*. Belum lagi kalau holiday season (biasanya januari - maret) biasanya tv series tidak akan tayang pada waktu tertentu. Dimana menurut gw itu sangat menyiksa buat nunggu episode baru karena episode sebelumnya ngegantung.
5. Love Line
Masih nyambung dengan kategori diatas kalau sebagian besar *inget! sebagian besar lho ya... bukan semua* drama korea itu fokus kepada love line pemeran utamanya. Cerita cinta itu kayaknya menjadi bahan wajib di drama korea, mau apapun genrenya wajib dirasa hukumnya. Memang namanya juga ngikutin kemauan pasar, drama dengan love line yang kuat biasanya lebih menjual daripada yang no-love line.
Kalau di US sendiri sih ada love-line, cuman bukan menjadi cerita utama hanya sekedar pemanis cerita. Cerita keseluruhan tetap berfokus sama genre dan tema cerita malah lebih ke permasalahan sehari-hari, kecuali memang kalau genrenya berfokus pada love line dari karakter di series tersebut.
Overall, drama korea maupun seri US semuanya punya kelebihan dan kelemahan masing-masing, terkadang selera juga yang menentukan mana yang paling bagus. Kalau aku pribadi tergantung dengan genre dan plot cerita masing-masing.
0 comments:
Post a Comment